Bisakah kamu membayangkan masyarakat yang dilanda kekeringan berkepanjangan kira kira apa yang mereka harapkan?
Ya betul, Hujan yang menyirami kegersangan, Hujan yang mengairi ladang dan sawah, Hujan yang memberikan kesejukan sebuah negeri, Hujan yang menumbuhkan tanaman dan pepohonan. Bukan hujan yang mengakibatkan banjir dan kerusakan.
Begitulah harapan Ayah padamu seperti harapannya masyarakat dilanda kekeringan yang bermunajat meminta pada sang Khaliq diturunkan HUJAN YANG BAROKAH
Sebagaimana dalam surat Qaf:9 dijelaskan bahwa hujan adalah barokah
وَنَزَّلْنَا مِنَ السَّمَاۤءِ مَاۤءً مُّبٰرَكًا فَاَنْۢبَتْنَا بِهٖ جَنّٰتٍ وَّحَبَّ الْحَصِيْدِۙ
"Dan dari langit Kami turunkan air yang memberi berkah lalu Kami tumbuhkan dengan (air) itu pepohonan yang rindang dan biji-bijian yang dapat dipanen."
Seperti itulah namamu
Ghaitsa = Hujan (57:20)
Ahna = Paling Lembut
Shofiya = Nama Istri Nabi (cari dan renungkan hikmah kisah istri Nabi yang satu ini)
- Anak perempuan penuh Barokah yang Sangat lembut Akhlak dan tutur kata nya serta Kokoh keimanannya -
Betapa dirindu hujan ditengah kemarau panjang. Nak kamu adalah gambaran hujan itu, dirindui kehadirannya oleh masyarakat karena ke sholehah-an mu dan karena keberadaanmu dirasa memberikan keberkahan. Seharusnya seperti itu lah kamu karena itulah yang Ayah harapkan darimu.
Nasihat Ayah padamu sama seperti nasihat Ayah pada Teteh mu
Ayah tak pernah merisaukan urusan dunia mu nak, jika kamu sholihah maka Allah yang akan mengurusimu.
Karena Allah Berfirman:
إِنَّ وَلِيِّيَ اللَّهُ الَّذِي نَزَّلَ الْكِتَابَ وَهُوَ يَتَوَلَّى الصَّالِحِينَ
“Sesungguhnya pelindungku ialah Allah Yang telah menurunkan Al Kitab (Al Quran) dan Dia melindungi orang-orang yang saleh.” (Qs. Al A’raf: 196)
dan Ayah titipkan kamu pada dzat yang tak pernah hilang juga rusak sedikitpun apa yang telah dititipkan pada-Nya.
Tak ada sedikitpun niatan dunia dibenak Ayah ketika mendidikmu maupun kelak ketika menyekolahkanmu, kalau masalah biaya biarlah Ayah yang kerja keras untuk mencukupinya kamu tinggal fokus mencari ilmu dan jadilah anak yang sholehah.
Kelak ketika engkau selesai sekolah Ayah tak akan menghawatirkan tentang pekerjaanmu toh Allah sudah memberikanmu takaran rezeki yang tak akan pernah tertukar dengan siapapun, kalau kamu Allah takdirkan kaya maka ketahuilah nak bahwa harta terbaik adalah harta yang dimiliki oleh orang yang sholeh. Kalaupun kamu Allah takdirkan miskin maka kamu miskin dalam keadaan sabar dan sholehah. Tak akan pernah rugi hidupnya orang beriman
Kelak kamu akan paham tentang ini nak,
[ Ghaitsa Ahna Shofiya ] itulah do'a dan harapan ayah yang terselip dalam namamu
Penulis: Ade Kamaludin ( Ayahnya Ghaitsa )