AYAH TERNYATA ENGKAULAH PENYEBAB UTAMA
Resume Kajian: Ayah Ternyata Engkau Penyebab UtamaPemateri: Ust. Budi Ashari, Lc
Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=muDFyuea7Sg
# IBNU QOYYIM dalam bukunya Tuhfatul Maudud bi ahkamil maulud berbicara tentang pendidikan
"berapa banyak orang yang membuat celaka anak-anaknya dan buah hatinya di dunia dan di akhirat dikarenakan dia mengabaikannya, meninggalkan TA'DIB dan dikarenakan dia membantu memfasilitasi syahwatnya tetapi orang ini menduga bahwa dia sedang memuliakan anak-anaknya padahal dia sedang menhina/menjatuhkan anak-anaknya, dia menduga sedang menyayangi anaknya padahal dia sedang mendzolimi anak-anaknya. Maka hilanglah manfaatnya (yang bisa diambil dari anaknya) dan dia menghilangkan jatah bagiannya di dunia dan di akhirat. Kalau anda amati KERUSAKAN pada anak-anak maka anda akan melihat bahwa kebanyakan kerusakan PENYEBAB UTAMANYA DATANG DARI AYAH"
# IBNU QOYYIM menjelaskan 3 perilaku orang tua yang dapat membuat anak celaka
1. IHMAL - Mengabaikan (abai terhadap anak)
2. TARKUT TA'DIB - Meninggalkan Tadib
3. I'ANAH 'ALA SYAHAWAT - Memfasilitasi Syahwat
#1 IHMAL - Mengabaikan
- Begitu pentingnya dialog antara Ayah dan anak, saking pentingnya didalam Al-Qur'an ada belasan ayat berbicara tentang dialog antara Ayah dan Anak
- Rasul menjadikan aktifitas membonceng seorang anak sebagai proses penanaman visi dan nasihat (contoh ketika nabi membonceng Ibnu Abbas)
- inilah sebuah masalah ketika dalam keluarga orang tua mengabaikan anaknya, sibuk dengan urusan dunianya sendiri
#2 TARKUT TA'DIB - Meninggalkan Tadib
- Ta'dib -> Membuat anak kembali beradab
- ini istilah halus para ahli ilmu tentang hukuman
- Bahaya ketika kita tidak pernah mempelajari Fikih Hukuman dalam pendidikan
- Menghukum dalam pendidikan itu seperti dokter
- Dr. Sa'id bin Ali bin Wahf Al-Qahthani dalam bukunya mengatakan "Pendidik itu seperti dokter dan dia harus tahu penyakit pasiennya baru dia tahu obat apa yang harus diberikan dan dosisnya seberapa"
- Kalau tadib ditinggalkan maka anak akan celaka
- Orang tua harus tahu ilmu mendidik, ilmu menghukum (fikih hukuman) sehingga tidak meninggalkan tadib
- istilah yang dipakai adalah ta'dib bukan 'uqubah = hukuman. Memperjelas bahwa kalau kita menghukum anak harus benar2 mempunyai target menjadikan anak beradab
- bukan ingin memuaskan kejengkelan hati
#3 I'ANAH 'ALA SYAHAWAT - Membantu Memfasilitasi Syahwat
- Fasilitas itu selalu menjadi masalah dalam dunia pendidikan
- Hati2 bagi para Ayah yang mempunyai fasilitas, banyak anak tidak jadi faktornya mengumbar fasilitas
- Para ahli ilmu dalam Islam mengatakan "kalau pelajar masih belajar mestinya hidup dalam keadaan sederhana"
- dalam Islam ada pembahasaan fase usia Rusyda = kapan seorang anak berhak memegang suatu fasilitas
- (QS.An-Nisa:5-6) Ilmu Rusyda (mencoba memahami kematangan akal anak dengan tolok ukur harta)
- Syahwat itu perumpamaannya seperti kuda yang diikat pakai tali kekang, sehingga syahwat bisa diarahkan kepada hal2 yang diperbolehkan saja
# (QS.An-Nisa:34) tentang kosep rumah tangga. (QS.An-Nisa:35) tentang keretakan rumah tangga
- Seakan-akan ayat ingin mengatakan jika konsep rumah tangga di An-Nisa:34 tidak jalan maka akan hadir An-Nisa:35 keretakan rumah tangga
# (QS.An-Nuur:36-37) Laki-laki yang jantan = Ar-Rijal
- Masjid itu tempatnya laki-laki
- Laki-laki sejati itu yang bisa menjaga sholat 5 waktu di masjid
- jaga sholat 5 waktu di masjid maka mendidik anak Insya Allah terasa mudah
- Laki-laki bertasbih pagi sore hari di masjid
- Laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perdagangan/bisnis dari berdzikir pada Allah, mendirikan Sholat, menunaikan zakat dan dia takut pada hari akhir
# (QS.An-Nisa:34)
- Qawamah => pemimpin, pendidik, pembimbing, hakim yang meluruskan, yang berhak mengevaluasi, penopang kehidupan
- tugas laki-laki terkumpul dalam satu kata QAWAMAH
- Qawamah itu tugas langsung dari Allah untuk para laki-laki, maka tidak pantas untuk menyerahkan mandat ini pada orang lain
- contoh, salah satu arti qawamah itu adalah murobbi (guru/pembimbing) maka bagaimana bisa seorang suami menjadi guru bagi keluarganya jika dia tidak lebih berilmu dari istri dan anak-anaknya
- Penyebab Laki-laki menjadi Qawam => Karena 1. Allah memberikan kelebihan padanya 2. dikarenakan laki-laki menafkahkan sebagian hartanya.
- Maka dari itu suami atau Ayah harus mempunyai kelebihan yang mengagumkan bagi keluarganya, karena kekaguman menimbulkan keteladanan dan keteladanan akan mempermudah Suami/Ayah mendidik keluarga. Kelebihan Ayah harus dipertegas dan kontrol betul, supaya menjadi kekaguman yang membuahkan keteladanan
- dikarenakan laki-laki menafkahkan sebagian hartanya,
* Kata menafkahkan artinya menafkahkan dengan hartanya, sedangkan kata sebagian itu bagi para Ayah yang rizkinya melebihi dari kebutuhan rumah tangganya.
* Kata sebagian dalam memberikan nafkah merupakan syarat seorang laki-laki kokoh dalam posisi qawamah
# Nabi IBROHIM AS Sebagai Ayah, kisahnya patut menjadi teladan untuk seluruh Ayah
- Kisah Nabi Ibrohim ketika meninggalkan anak dan istrinya, dilembah tandus.
- Do'a Nabi Ibrohim, QS.Ibrohim:37 -> Do'a yang detail dan cerdas
- “Rabb kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, Ya Rabb kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rizkilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur.” (QS. Ibrahim: 37)
- Maka para Ayah dianjurkan untuk berdo'a yang panjang, detil dan cerdas
- Nabi Ibrohim jarang bertemu dengan anak karena jarak yang jauh, dan ketika bertemu dengan anaknya beliau bertemu dalam ketaatan melakukan ketaatan bareng (membangun ka'bah)
- Manfaatkan pertemuan yang jarang itu untuk mengevaluasi kesholehan anak
# QS.Al-Kahfi:82 - 2 anak yatim yang dibantu 2 nabi membangun kembali rumahnya dikarenakan Ayahnya sholeh
- Ibn Katsir -> Ayahnya yang sholeh itu ayahnya yang ke 7 (Bapak moyang)
- Kesholehan Ayah menjadi penjagaan dari Allah utnuk anaknya
- Asuransi terbaik untuk anak adalah kesholehan ayahnya
- Salafush Sholeh dulu mengatakan bahwa kemaksiatan kita itu akan bisa kita lihat dampaknya dirumah kita, pasangan kita, keturunan kita bahkan pembantu kita dan kendaraan kita.
- Ayah harus pandai memberi nasehat
# Dr Adnan Baharits: Tanggung jawab Ayah Muslim dalam mendidik Anak diwaktu kecilnya
- Pilihlah kemana disemainya benihmu (memilih pasangan yang akan menghasilkan keturunan yang baik)
5 POIN BESAR
- Tanggung jawab ayah dalam ta'lim dan tadib
1. Tanggung jawab ayah dalam pendidikan akhlak
1.1 pendidikan akhlak itu dengan latihan
2. Tanggung jawab ayah dalam pendidikan pemikiran
2.1 tentang ilmu, pengalaman dan wawasan
3. Tanggung jawab ayah dalam pendidikan fisik
3.1 keindahan, kesehatan, penampilan
3.2 beri keteladanan dan juga perhatikan penampilan anak jika mulai ada perubahan
4. dilatih fisik dengan konsep
5. Berbagai rintangan yang ada dalam mendidik hari ini
5.1 kelainan seksual, kejahatan seksual, tv, musik dll merupakan rintangan yang ada pada hari ini
# Hukuman dalam Islam
- Ayah dan Ibu harus lembut dan dekat dengan anak supaya sekecil apapun bentuk hukuman akan efektif (misal hukuman berupa memalingkan wajah)
- Hukuman yang pernah nabi terapkan pada sahabatnya, memalingkan wajah, berupa ekspresi wajah yang berubah/ekspresi marah, menjewer dsb
- Menghukum dalam Islam ada tahapan, dan yang paling tinggi adalah memukul
- dan urutan ini adalah dosis berdasarkan kesalahan, kalau bisa selesai dengan dosis rendah maka jangan pakai dosis yang tinggi. dan dosis paling tinggi dalam hukuman adalah memukul (memukul dalam Islam ada kaidahnya)
- sebelum menghukum kita jelaskan dulu kesalahannya
- Salah satu syarat yang harus diperhatikan dalam hukuman memukul
- tidak boleh diberikan pada anak dibawah usia 10 tahun
- usia 7 tahun baru sebatas diperintah sholat, namun ketika usia sudah mendekati 10 maka boleh memberikan hukuman ketika tidak sholat namun tentunya belum boleh dipukul tapi berupa hukuman yang lain seperti memalingkan wajah, ekspresi wajah yang berubah, menjewer, mencubit dan disesuaikan dosisnya
- Ghoiro mubarrih (tidak boleh mencederai)
- kalau hukuman memukul dengan alat, maka ahli ilmu mengatakan tidak boleh dengan alat yang lembek (ga akan kerasa sebagai hukuman) namun juga jangan dengan yang keras (akan menyiksa anak). pakai sesuatu yang bisa anak rasakan sebagai hukuman namun tidak mencederai
- memukul ditempat yang tidak sensitif dan berbahaya
- jelaskan bahwa ini adalah hukuman
- tidak boleh lebih dari 10, karena yang boleh menghukum dengan pukulan yang lebih dari 10 hanya pengadilan
- jangan tiba-tiba memukul, nanti dampaknya hukuman memukul tidak efektif padahal memukul adalah dosis paling tinggi dari hukuman
- dan lain sebagainya
# Mengajak anak ke Masjid
- Mulai memerintah sholat 7 tahun
- Menyuruh anak sholat harus dengan penuh kesabaran, sabar yang sangat
- Anak dibawah 7 tahun (usia pengkondisian), ciptakan suasana rumah ketika adzan semua siap-siap sholat (konsep keteladanan)
- Menjelang 7 Tahun ajari thoharoh karena sholat wajib thoharoh
- di usia 7 tahun tugas kita hanya memerintah sholat, adapun sesekali anak tidak sholat maka jangan dipaksa karena masih usia baru diperintah
- di usia 8 harus lebih baik, dan usia 9 tahun harus lebih baik lagi
- usia 9 tahun kalau tidak sholat maka anda bisa memberikan berupa teguran/ hukuman yang ringan karena sudah mendekati 10 tahun
- usia 10 tahun ketika masih tidak sholat maka sudah boleh diberikan hukuman memukul, namun dengan catatan diatas tadi
- Kapan usia anak mulai dibawa ke masjid?
- tidak ada teks yang shohih tentang ini. namun Imam Malik berijtihad usia anak mulai diajak ke masjid yaitu 5 tahun dikarenakan pada jaman itu usia 5 tahun sudah mengerti adab di Masjid
- Patokannya adalah ketika anak mulai memiliki adab di Masjid
Resume Kajian: Ayah Ternyata Engkau Penyebab Utama
Pemateri: Ust. Budi Ashari, Lc
MOHON MAAF APABILA ADA KATA DAN ILMU YANG TAK SESUAI DENGAN APA YANG DISAMPAIKAN DALAM KAJIAN. MOHON DIKOREKSI